Semeru dan Mahameru (Part 2)

Lanjutan part 1 >>>>>

Dari Sebuah Rencana Untuk Ber(Tualang)

Sekitar jam setengah 9 kami pun sampai di Ranu Pane(Desa terakhir sebelum mendaki semeru) sesampai di Ranu Pane kami segera mengurus persyaratan pendakian,bagi kalian yang lupa mengurus surat sehat setauku disana ada pos pengecekan kesehatan.Setelah mengurus persyaratan kami bertemu kembali dengan rombongan sharecost jeep dan kami bersepakat untuk mendaki semeru bersama.sebelum itu kami diwajibkan untuk mengikuti briefing kami disuru memasuki ruang yang cukup besar dan mendengarkan briefing oleh salah satu relawan Semeru.
Rute dari Kalimati-Summit Attack
Sekitar jam 12 siang kami memulai pendakian perjalanan dari Ranu Pane hingga memasuki pintu masuk semeru kalian akan disuguhkan oleh pemandangan lahan pertanian warga.
Pintu masuk gunung Semeru via Ranu Pane
Gunung Semeru memiliki pos-pos dimana setiap pos nya terdapat warung,untuk mencapai Ranu Kumbolo tempat yang ideal untuk mendirikan tenda karna disana sudah disediakan toilet basah tapi tidak gratis,untuk sampai sana kita harus melewati 4 pos terlebih dahulu dari pintu masuk kita sampai di pos 1 jam 12.45
lalu tiba di pos 2 jam 14.45
lalu kita tiba di pos 3  jam 16.30
tiba di pos 4 jam 17.00 di pos 4 inilah kalian sudah dapat melihat danau Ranu Kumbolo yang legendaris.
kami tiba di Ranu Kumbolo sekitar jam 19.00 malam,mengapa sangat lama karna disini rombongan kami salah jalur dan terlalu lama bersantai menikmati pemandangan wkwkwkwkw.


pendaki mengambil air di danau Ranu Kumbolo


Dari Ranu Kumbolo, perjalanan selanjutnya akan dilanjutkan ke Cemoro Kandang. Nah, ada 2 tempat seru nih yang akan kalian lewati saat menuju Cemoro Kandang. Yang pertama adalah Tanjakan Cinta dan yang kedua adalah Oro-oro Ombo

Tanjakan Cinta adalah sebuah tanjakan curam yang harus dilewati bila ingin sampai ke Oro-oro Ombo. Tanjakan ini letaknya persis di belakang Ranu Kumbolo.
Ada mitos yang berkembang mengenai Tanjakan Cinta ini. Konon katanya, barang siapa yang melewati Tanjakan Cinta ini tanpa melihat ke belakang, maka hubungan percintaannya dengan pasangan akan langgeng,setela melewati Tanjakan Cinta kalian akan disuguhi dengan hamparan savana yang luas disana terdapat satu tanaman cantik namun mematikan, Verbena brasiliensis.
Sayangnya aku datang pada saat musim kemarau jadi tak bisa melihat bunga yang banyak disebut oleh pendaki bunga lavender bermekaran.


Selfie di Tanjakan Cinta

Oro-Oro Ombo dimusim kemarau

Di ujung Oro-Oro Ombo terdapat pos Cemoro Kandang, menurutku perjalanan yang paling melelahkan di Semeru setelah summit attack ialah rute perjalanan Cemoro Kandang - Jambangan, jadi persiapakan lah stamina kalian dengan memakan semangka sakti semeru yang dijual di pos Cemoro Kandang wkwkwkwk.


Tampak puncak Semeru dari pos Jambangan
Dari Jambangan menuju Kalimati hanya membutuhkan 30 menit saja,disini kalian sudah melihat puncak semeru dengan jelas ditambah letusan Jonggring Saloko yang selalu dicari para pendaki untuk berfoto ria di puncak Mahameru.Ooo iya menurutku di pos ini ada yang berbeda daripada di pos lainnya yaituuuu....sambal gorengannya yang sangat maknyus, uuuwenak,dan top markotop deh yang terbuat dari cabai khas Ranu Pane.

Kami sampai di Kalimati jam 15.00,disini terdapat sumber mata air yang bernama Sumber Mani letaknya yang agak membuat kalian harus berjalan kurang lebih 30 menit dengan jalan yang cukup wow (terjalnya) untuk mengambil air di Sumber Mani (Bolak-balik total 60 Menit). Jadi pastikan ketika mengambil air, kalian mengambilnya dalam jumlah banyak agar tidak mondar-mandir.
Waktu pengambilan airnya pun terbatas karena Sumber Mani tidak hanya menjadi sumber mata air bagi pendaki, tapi juga bagi hewan-hewan liar yang ada di Semeru. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan mengambil air lebih dari pukul 18:00 WIB (takutnya nanti ketemu macan).

Setelah sampai di Kalimati kami pun segera membagi tim untuk mengambil air dan membuat tenda,saat tenda sudah jadi kami pun langsung segera memasak sambil menunggu tim pencari air datang,saat tim pencari air datang kami ditenda juga sudah selesai memasak makanan kami pun segera makan dan beristirahat karna nanti malam sekitar jam 12 harus bangun untuk mengisi perut sebelum summit attack.Baru memjamkan mata salah satu teman ku berkata kalau dia sepertinya terkena gejala hipotermia, lalu aku pun membangunkan yang lain pun saat keadaan mulai membaik kami pun berdiskusi bahwa harus ada yang menjaganya di tenda saat yang lainya summit attack,ada 2 orang yang bersedia yaitu mas Bowo dan Bunda kebetulan mereka suami istri, mengapa kami menyebut bunda karna karna mas Bowo(bukan Bowo tok-tik loh ya wkwkwk) yang menyebut istrinya dengan sebutan Bunda.

Kami pun tertidur kembali dan terbangun jam 12 malam lalu mengisi perut dan mulai berangkat summit jam 1 malam,perjalanan Kalimati-Kelik jalur masih dipenuhi vegetasi,perjalanan Kelik-Puncak jalur pendakian sudah berubah, dari tanah menjadi pasir berbatu. Kini tidak ada lagi pepohonan yang akan melindungi kalian dari dinginnya angin yang berhembus. Seiring berubahnya jalur, maka berubah juga cara pendakiannya. Jalur yang tadinya bisa kalian lewati secara lurus, sekarang harus kalian lewati dengan cara mendaki zig-zag.Mengapa seperti itu?
Karna jalur berpasir konturnya tidak stabil. Setiap kalian naik 2 langkah,maka kalian akan turun satu langkah. Oleh sebab itu, untuk mensiasatinya, maka digunakanlah metode mendaki dengan berjalan zig-zag,dan direkomendasikan untuk mengunakan tracking pole sebagai alat bantu.
Normal waktu pendakian Kalimati-Puncak adalah 5-6 jam tapi aku membutuhkan 7 jam dirute summit attack gunung Semeru aku menemukan ungkapan Mahameru itu "Dekat di mata,tapi jauh di kaki" itu karna kita bisa melihat puncaknya itu sudah dekat tapi ngak sampai sampai wkwkkwkw.
Lautan awan dipuncak Abadi Para Dewa

Rute jalur summit,kalian bisa melihat Bromo dari kejauhan

Foto dengan latar Jonggring Saloko




Komentar